Home » Posts tagged 'Sejarah dan asal usul batik'
Tag Archives: Sejarah dan asal usul batik
Sejarah Dan Perkembangan Filosofi Batik Sesuai Budaya
Batik adalah keliru satu warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Seni membatik sudah menjadi bagian tak terpisahkan berasal dari kehidupan penduduk Indonesia sejak berabad-abad lalu. Namun, apa sebenarnya batik itu? Batik adalah teknik hiasi kain bersama gunakan malam (lilin) untuk menutup bagian-bagian khusus agar menahan pewarna meresap ke tempat tersebut. Hasilnya adalah sebuah kain bergambar yang punyai corak dan pola unik.
Sejarah batik di Indonesia berkaitan erat bersama pertumbuhan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Tradisi membatik pada mulanya merupakan rutinitas yang turun temurun, agar kadang waktu suatu motif mampu dikenali berasal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik mampu memperlihatkan status seseorang. Bahkan sampai waktu ini, sebagian motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Dalam perkembangannya, batik Indonesia tetap mengalami evolusi, baik didalam hal motif, teknik, maupun penggunaannya. Dari yang mulanya hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan, kini batik sudah menjadi busana sehari-hari yang digemari oleh beraneka lapisan masyarakat. Pengakuan UNESCO pada batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada th. 2009 jadi mengukuhkan slot777 posisi batik sebagai ikon budaya Indonesia di mata dunia.
Pengertian Batik
Batik adalah bentuk seni rupa terapan (kriya) yang sudah tumbuh dan berkembang di nyaris semua wilayah Indonesia sejak zaman dahulu. Pengertian batik mampu ditinjau berasal dari sebagian aspek:
Secara Etimologi
1. Kata “batik” berasal berasal dari bhs Jawa, terdiri berasal dari kata “amba” yang berarti menulis, lebar, atau luas, dan “tik” atau “nitik” yang berarti titik. Jadi, batik mampu diambil kesimpulan sebagai menulis atau memicu titik pada suatu kain yang lebar.
2. Menurut Musman dan Arini (2011), batik terdiri berasal dari kata “mbat” (dari kata ngembat yang berarti memukul atau melempar berkali-kali) dan “tik” (dari kata nitik yang berarti titik). Membatik berarti melempar titik-titik berulang kali pada selembar kain sampai membentuk suatu corak tertentu.
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004), batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus bersama menuliskan atau menerapkan malam pada kain, sesudah itu pengolahannya diproses bersama cara tertentu.
2. Soedjoko (dalam Babad Sengkala, 1633 dan Pandji Djaja Lengkara, 1770) membatasi batik sebagai teknik menyungging pada kain bersama pencelupan, yang berasal berasal dari bhs Sunda.
Secara Luas
Dalam pengertian yang lebih luas, batik adalah karya seni atau kebudayaan yang dilakukan bersama cara menulis atau melukis pada beraneka media, tidak terbatas pada kain saja. Media yang digunakan mampu bersifat kayu, plastik, kulit, kertas, kaca, keramik, dan lain sebagainya. Alat untuk menulis atau melukis terhitung tidak wajib gunakan canting, mampu terhitung bersifat kuas, sablon, cap atau cetak (printing).
Batik punyai makna filosofis yang dalam, berkaitan bersama seni, teknik pembuatan, dan keterampilan pembuatnya. Batik merupakan ekspresi berasal dari idealisme, harapan, dan keindahan pembuatnya yang hidup didalam sebuah tatanan masyarakat. Dalam pembuatannya, seni dan keterampilan membatik mensyaratkan terdapatnya dedikasi, komitmen, ketekunan, teknik, dan keterampilan yang unik berasal dari para pengrajinnya.
Sejarah dan Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah batik di Indonesia tidak mampu dipisahkan berasal dari pertumbuhan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Menurut sebagian ahli, seperti FA Sutjipto dan J.L.A Brandes, rutinitas batik di Indonesia berasal berasal dari tempat seperti Papua, Toraja, Flores, dan Halmahera. Wilayah-wilayah ini punyai keunikan tersendiri didalam menciptakan batik, yang tidak tergoda oleh agama Hindu.
G.P. Rouffaer, seorang sejarawan Belanda, mencatat bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Pola ini hanya mampu dibikin bersama gunakan teknik canting, sebuah alat khusus untuk membatik. Ini memperlihatkan bahwa teknik membatik sudah tersedia di Indonesia jauh sebelum pengaruh luar masuk.
Sebagai generasi penerus, kami punyai tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan batik. Dengan sadar pengertian, sejarah, filosofi, dan pertumbuhan batik, kami mampu lebih menjunjung warisan budaya ini dan turut berperan didalam menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Batik adalah lebih berasal dari sekadar kain bergambar; ia adalah cerminan kekayaan budaya, kreativitas, dan identitas bangsa Indonesia. Mari kami tetap menjaga, mencintai, dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya yang membanggakan.