Home » Sejarah Dunia » Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia Dari Awal Masuk Sampai Berkembang

Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia Dari Awal Masuk Sampai Berkembang

Meski sejarah kebudayaan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7, penyebarannya baru terjadi pada sekitar abad ke-12.

Pada mulanya, Islam disampaikan via para pedagang Muslim Arab.

Sesudah itu, via kesibukan dakwah yang dikerjakan para ulama.

Bukti yang memperkuat dugaan bahwa sejarah kebudayaan Islam mulai berkembang di Pulau Jawa pada abad ke-11 merupakan ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, yang berangka tahun 1082 M.

Selain itu, terdapat jirat atau batu nisan khas Gujarat di nisan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik.

Di daerah Jawa lainnya, terdapat jirat yang diwujudkan pada masa Kerajaan Majapahit, merupakan di Troloyo dan Trowulan.

Jirat tersebut menampilkan bahwa imbas pemeluk Islam telah ada di Kerajaan Majapahit.

Seiring berjalannya waktu, politik Islam juga mulai bertumbuh pada abad ke-13 di pantai utara Sumatera.

Dari catatan Marco Polo, yang singgah di Perlak ketika dalam perjalanan pulang dari China menuju searchhomesingatlinburg.com Persia pada 1292, dilaporkan bahwa setidaknya ada satu kota Muslim di Indonesia.

Dikenal bahwa ketika itu telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai, yang menguasai perdagangan di Selat Malaka dan mempunyai pelabuhan-pelabuhan penting untuk mengekspor lada ke Gujarat dan Benggala.

Pelabuhan tersebut mulai ramai pada abad ke-12, ketika Majapahit masih mempunyai hegemoni di wilayah tersebut dan ketika para pedagang Islam dari berjenis-jenis bangsa telah melaksanakan perdagangan dengan pedagang di wilayah ini.

Secara awam, para pedagang lokal dan ningrat kerajaan besar merupakan orang-orang pertama yang mengadopsi agama baru.

Sejarah kebudayaan Islam malah penyebarannya semakin terasa setelah seorang pedagang Muslim menikahi wanita Indonesia.

Sesudah itu, pada abad ke-15, pedagang Muslim dari Arab, India, Sumatera, Semenanjung Melayu, dan China mulai mendominasi perdagangan di Indonesia, yang ketika itu dikontrol oleh para pedagang Majapahit Jawa.

Dinasti Ming China melaksanakan pelayaran yang bertujuan untuk menciptakan pemukiman Muslim China di Palembang.

Ming malah secara aktif mendirikan komunitas Muslim Tionghoa-Melayu di pesisir utara Jawa.

Pada 1430, Dinasti Ming sukses menyusun komunitas Muslim China, Arab, dan Melayu di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel.

Dengan demikian, Islam malah mulai benar-benar berpijak di Jawa, di mana penyebarannya juga tidak bisa dipisahkan dari peran Wali Songo.

Masa penjajahan

Pada abad ke-17, Belanda mulai menjajah Indonesia sebab berminat akan kekayaan rempah-rempah di sana.
Kedatangan Belanda di Indonesia ini mengakibatkan terjadinya monopoli pelabuhan pusat perdagangan.

Di sisi lain, situasi ini justu membantu pengerjaan penyebaran Islam, sebab para pedagang Muslim Indonesia pindah ke pelabuhan kecil dan terpencil.

Masih di periode yang sama, transportasi bertenaga uap mulai disampaikan, sehingga relasi antara Indonesia dengan negara Islam lain, seperti Timur Tengah semakin meningkat.

Di Mekkah, jumlah peziarah tumbuh secara signifikan.
Kemudian pertukaran ulama dan mahasiswa juga mengalami peningkatan.

Sekitar 200 mahasiswa Asia Tenggara, mayoritas dari Indonesia, belajar di Kairo pada pertengahan abad 1920-an.

Selain itu, sekitar 2.000 warga Arab Saudi juga merupakan keturunan Indonesia.

Bersamaan dengan itu, sejumlah pemikiran dan gerakan keagamaan Islam mulai bertumbuh di Indonesia.

Salah satu organisasi massa beraliran Islam pertama merupakan Sarekat Islam, yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905.

Sarekat Islam berperan sebagai organisasi nasionalis pertama yang melawan kolonialisme.